Merbabu Mountain |
bahwa penyebab-penyebab yang akan dijabarkan hanyalah secara umum.Bukan berarti
semua orang Indonesia sama dengan penjelasan penulis
1. Malas
Orang Indonesia terkenal akan kemalasannya dan ketidak seriusannya
dalam menjalankan pekerjaannya.Pekerjaan adalah beban bagi sebagian
masyarakat dan dikerjakan dengan terpaksa dan seadanya.tetapi mengharapkan
hasil yang Baik.Ketidak sesuaian antara usaha dan ekspektasi adalah hal
yang lumrah kita jumpa di masyarakat Indonesia
2. Curang, korup, dan tidak Jujur
Yak perilaku berikut sudah ditanamkan sejak kecil,Karena kita terbiasa
menjudge orang dari hasil maka Warga Indonesia akan menempuh segala cara
untuk mendapatkan hasil yang maksimal meski dengan cara-cara yang curang
dan korup.Sehingga sulit sekali bagi negara Indonesia Untuk maju karena
menemukan orang yang amanah dan dapat dipercaya saja sulit
3. Palsu
Orang Indosia adalah penikmat sejati entertaimen tidak bermutu,Yang menggambarkan
gaya hidup Hedon dan glamor bersanding dengan gaya hidup sederhana namun digambarkan hina
Penilaian orang menjadi nomer 1 di hati kebanyakan orang Indonesia.Memaksa mereka
untuk habis-habisan melakukan pencitraan diri demi mendapatkan jabatan tertentu.
4. Kekanak-kanakan
Sifat tidak dewasa dan memberlakukan hukum rimba dimana yang kuat yang menang masih
ada di dalam sifat sebagian warga Indonesia.Pemikiran bahwa keinginan bisa dicapai
dengan berteriak lebih keras bahkan dengan tindakan anarki.Perilaku menghujat dan menghina
tanpa alasan yang jelas.Sifat gengsi mengakui kekalahan, meributkan hal-hal sepele dan main
keroyok, dan paling parah adalah tidak bisa menerima kritikan.
5. Mudah terprovokasi dan Media yang terlalu di diarahkan
Sifat media masa yang terlalu mengarahkan menjadikan sulit mencari berita yang relevan.
Terpaksa membuka melalui forum-forum berita di dunia maya,Hanya orang-orang yang terfilter
dengan baik yang mampu menemukan fakta dibalik berita-berita yang terlalu menjurus.Sayangnya
sebagian besar warga Indonesia terlalu polos dan mudah di provokasi dengan berita-berita yang
terlalu diarahkan tersebut.Kebebasan berekspresi sudah ada namun fasilitatornya lebih memilih
nenggiring opini dan sebagian besar lebih memilih digiring opini.